Kamis, 21 April 2011

PENYULUHAN dan RAPAT ANGGOTA KJKS PERSYARIKATAN

Persiapan Pengurus KJKS PERSYARIKATAN - KOTA BATAM

Pendaftaran Peserta Penyuluhan dan RA KJKS PERSYARIKATAN - KOTA BATAM

Penyuluhan Perkoperasian oleh Bp EFRIYADI SH. M.Si
(Pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Batam)






Peserta/Anggota Penyuluhan dan RA KJKS PERSYARIKATAN - KOTA BATAM
GEDUNG PUSAT INFORMASI HAJI BATAM
18 MARET 2011


ALLAH memposisikan KITA PADA TEMPAT YANG TEPAT

SIAPA yang mau menjadi miskin, siapa yang tidak menginginkan berlebih harta? itu manusiawi. Justru kita kalau mengharapkan hidup miskin malah menjadi tanda tanya besar. Ada satu permasalahan disini ketika kemiskinan menimpa, ketika mengharapkan sesuatu yang lebih, tetapi tidak segera mendapatkannya, sementara apa yang telah dihalalkan telah kita jalani, apa yang telah di perintahkan telah kita lalui, dan segala sesuatu yang menyangkut kemaksiatan pun telah kita hindari, tetapi semua itu tidak juga mengangkat derajat kekayaan kita dimuka bumi ini.
Sementara di lain tempat, melihat  tetangga, teman, kerabat yang sama sama dalam mencari ilmu, sama sama dalam mencari pendapatan, dan mungkin dia malah kita ragukan akan kehalalan dari apa yang dia terima, dan maksiatpun tidak luput dari kehidupannya, tetapi justru merasakan nikmatnya gelimang harta, bisa tersenyum dengan apa yang ada disekeliling dia.


Astaghfirullaahhal'adziimi.... mengapa pikiran-pikiran itu terngiang dalam otak kita, bukankah Allah itu Maha Adil, dan Allah akan menempatkan masing masing manusia sesuai dengan amal dan ibadahnya di kehidupan abadi, kelak.
Terlepas dari hal kaya dan miskin, seberapa besar usaha kita untuk menuju ke kebahagiaan di alam keabadian/akherat, bersenang senang saja tidak cukup, mentang mentang harta itu milik kita, kita yang mendapatkan dengan usaha dan jerih payah sendiri, kita harus ingat bahwa alam kubur nanti akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan dan dapatkan di dunia. Harta yang berlimpah kita akan pertanggungjawabkan di hadapan Allah. Kurang lebihnya harta itu berasal dari mana, dan diapakan harta yang telah kita miliki.
Bagaimana cara menjawabnya, sementara kaki, tangan, telinga, mata, dan organ tubuh lainnya dari kita akan berbicara memberikan kesaksian.


Marilah saudaraku seiman dan seakidah, kita mempunyai ilmu untuk menghadapi, kita punya akal untuk memikirkannya, kita punya hati untuk merasakan. Sadarkah bahwa kita selalu di incar oleh malaikat maut? Sebelum nafas betul betul telah sampai di tenggorokan berbuatlah sesuatu untuk menyelamatkan siksa kubur yang teramat pedih.
2.5 % dari apa yang kita miliki, adalah salah satu jalan untuk membersihkan harta benda kita.  Jangan sampai kita bersikap acuh tak acuh terhadap sesama, Fakir miskin di sekeliking kita adalah perantara menuju kebahagiaan abadi. Anak yatim, janda tua, kaum duafa, mereka diciptakan Allah untuk menguji seberapa besar simpati, empati dan kepedulian kita terhadap mereka.

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
1. Apakah engkau melihat orang yang mendustakan agama?
فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
3. Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
4. Maka celakalah orang-orang yang salat!
الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
5. Mereka yang lalai dalam salat mereka.
الَّذِينَ هُمْ يُرَاؤُون
6. Mereka yang ingin dilihat,
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
7. Dan tidak mau memberikan kebutuhan sehari-hari [kepada sesamanya].

Dari ayat ayat diatas jelas bahwa apa yang harus diperbuat terhadap fakir miskin dan anak yatim. 

Kemiskinan yang menimpa, adalah cobaan. Seberapa besar sabar dan tabah menjalani, seberapa mampu kita tidak mengeluh, dan seberapa besar kita dapat menjalankan perintah Allah secara maksimal. Dan kekayaan yang telah kita dapatkan adalah nikmat yang harus kita syukuri, seberapa besar kita berinfak/shadaqah di jalan Allah, seberapa besar empati terhadap sesama, seberapa besar kita bersyukur dengan apa yang telah di terima selama ini.

Allah maha adil. Dan kekayaan dan kemiskinan adalah satu kesatuan yang indah jika kita yang menjalaninya dengan rasa keihlasan dan tidak selalu berburuk sangka kepada Allah Azza Wa Jalla. Zakat Infak Shadaqoh itu wajib bagi umat muslim baik itu kaya maupun miskin


Selasa, 19 April 2011

MENGAPA HARUS KJKS ?

Kota Batam yang nota bene adalah kota industri dan terdapat investor dalam dan luar negeri yang menanamkan sahamnya dalam mendirikan perusahaan di kota ini, terdapat berbagai ragam penduduk dengan suku bangsa yang berbeda2 dan dari kalangan yang berbeda pula.
Penduduk yang sebagian besar adalah pendatang, mempunyai satu tujuan ialah meningkatkan taraf hidup baik bagi diri sendiri maupun bagi keluarga yang ditinggalkan di kampung halaman. Dengan berbekal dari pengalaman dan ada sebagian lainnya hanya dengan modal nekat mereka rela meninggalkan kota asal hanya untuk satu kata SEJAHTERA.
Dari tekad dan tujuan tersebutlah ada sebagian yang berusaha mendapatkan penghasilan yang cukup besar dengan membuang jauh jauh nilai etika, moral, persaudaraan dengan menghalalkan segala macam  cara, bahkan agamapun yang sudah tertaman sejak lahir, sempat juga tergadaikan...
Bagaimana tidak, sementara kita sebagai umat muslim tahu bahwa riba, rentenir itu di haramkan oleh Allah Azza wajalla, tetapi tetap saja dengan berbagai alasan kita dengan sengaja menjalankan praktek itu. 


Syukur alhamdulillah masih ada komunitas muslim yang dengan kesadaran sendiri, berusaha menjauhkan kehidupan mereka dari praktek riba. Maka terbentuklah satu ide dengan bersama-sama berpegangan tangan, menjalin tali silaturrahmi,merapatkan barisan dan berusaha tanggung renteng dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk menolong saudara muslim lainnya. 


Kenapa kita mengaku muslim?
sementara lantunan ayat suci al Qur'an begitu asing di telinga kita, kalah dengan dentuman lagu lagu india yang selalu menghiasi setiap sudut ruang rumah kita, 
Kenapa kita mengaku muslim?
sementara kita terlena dengan aktifitas kita untuk selalu mencari dan mencari kehidupan dunia
kita lupa saat kita asik dengan pekerjaan, asik lobi sana lobi sini dengan bos, asik membaca dan menulis email, tanpa kita sadari waktu untuk bersujud syukur kepada Allah tergadaikan untuk urusan itu semua, suara azan yang begitu jelas terdengar seakan angin lalu yang tidak perlu di hiraukan.
bukankah nabi Muhammad bersabda "Shalatlah kamu tepat pada waktunya"
Benarkah kita muslim?
Sementara kita mampu berdakwah, mengajarkan apa yang kita miliki kepada orang lain yang membutuhkan, mengajak menuju kebaikan dan menjauhi dari kemungkaran dan kemaksiatan, tetapi kita bersikap acuh tak acuh atas apa yang terjadi di sekeliling kita, kita membiarkan anak2 bermain play station disaat waktunya untuk mengaji, membiarkan tetangga kita asik mengotak-atik angka siji/ togel sementara istri dan anak2nya dalam keadaan kelaparan.
Bukankan sesungguhnya semua muslim itu bersaudara.
Lantas apakah kita benar-benar muslim?
Disaat kita lahap makan malam di salah satu restoran siap saji yang disitu kita melihat beberapa anak sedang menengadahkan tangannya meminta sedekah dari orang yang lalu lalang keluar masuk restoran, dan kita seakan tidak menganggap keberadaan mereka...


Maasyaallah... ya Allah ampunilah dosa dosa kami, yang selalu lalai dalam menjalani kehidupan yang hanya sementara ini. berikanlah kepada kami petunjuk untuk mendapatkan tempat suci nan abadi yang telah Engkau janjikan kepada kami.


Harta yang kita miliki, perhiasan yang kita pakai, usaha yang kita sedang jalankan semua itu dari Allah, dan ada sebagian dari harta kita itu hak hak orang miskin...
Mari kita berlomba-lomba membersihkan harta kita dengan membudayakan infak, shodaqoh dan juga zakat..


Dan melalui koperasi yang kita bentuk ini, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Persyarikatan, mari kita membangun ekonomi umat dengan membantu yang membutuhkan, perbanyak ibadah dengan berinfak bershodaqoh berzakat, salah satunya, untuk betul betul membersihkan harta harta yang telah kita miliki, dan dengan infak shodaqoh dan zakat itulah kita akan kelola dengan memberikan pembiayaan untuk pengusaha-pengusaha kecil dalam mendapatkan tambahan modal.


Tentunya Allah akan tersenyum senang melihat umatnya saling membantu menghadapi dilema ekonomi yang sedang kita hadapi, dan jarak yang tua ke yang muda, yang pandai ke yang bodoh, yang mampu ke yang kurang mampu, yang kaya dengan yang miskin, tidak ada lagi.


Siapa lagi yang akan membantu saudara kita kalau bukan kita sendiri, jangan sampai mereka terjerumus ke dalam riba dan rentenir.


Itu tujuan awak kita....